INVERTER MODIFIED SINE WAVE

  • INVERTER STEC MODIFIED

    INVERTER STEC MODIFIED (4)

    INVERTER STEC MODIFIED (4)

    INVERTER STEC

    Inverter adalah suatu rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengkonversi atau mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Inverter merupakan kebalikan dari converter (adaptor) yang memiliki fungsi mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Saat ini terdapat beberapa tipologi inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik saja (push-pull inverter), sampai dengan inverter yang mampu menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi. Selain itu inverter juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa, tiga fasa. royalpv menjual berbagai macam inverter yang berqualitas dengan merek yang berbeda-beda seperti stec.

    Apa yang dimaksud dengan Inverter Modified Sine-wave?

    Modified sine wave stec disebut juga "Modified Square Wave" atau (Quasy Sine Wave) karena gelombang modified sine wave hampir sama dengan square wave, namun pada modified sine wave outputnya menyentuh titik 0 untuk beberapa saat sebelum pindah ke positif atau negatif. Selain itu karena modified sine wave mempunyai harmonic distortion yang lebih sedikit disbanding square wave maka dapat dipakai untuk beberapa alat listrik seperti computer, tv, lampu namun tidak bias untuk beban-beban yang lebih sensitive. Perangkat mana tidak akan berfungsi dengan baik dari Inverter stec gelombang sinus Modifikasi? Setiap perangkat yang menggunakan sirkuit kontrol yang menggunakan fase (untuk tegangan / kontrol kecepatan) atau fase sesaat tegangan nol persimpangan (untuk kontrol waktu) tidak akan berfungsi dengan baik dari tegangan yang memiliki gelombang sinus modifikasi. Gelombang sinus dimodifikasi merupakan bentuk gelombang persegi, itu terdiri dari beberapa gelombang sinus harmonik ganjil (kelipatan) dari frekuensi fundamental dari gelombang sinus dimodifikasi. Misalnya, 60 Hz. dimodifikasi gelombang sinus akan terdiri dari gelombang sinus dengan frekuensi harmonik ganjil dari 3 (180 Hz), 5 (300 Hz.), 7 (420 Hz.) dan sebagainya. Frekuensi tinggi konten harmonik gelombang sinus dimodifikasi menghasilkan ditingkatkan gangguan radio, efek pemanasan lebih tinggi di motor / microwave dan menghasilkan overloading karena penurunan impedansi frekuensi rendah penyaring kapasitor / perbaikan power faktor kapasitor. Beberapa contoh perangkat yang mungkin tidak bekerja dengan baik dengan inverter modified sine wave dan mungkin juga akan rusak, adalah sebagai berikut: – Laser printer – Mesin fotokopi – Hard drive – Jam dalam perangkat seperti radio maupun jam alarm – Pembuat kopi – Oven microwave dll – Tegangan output perangkat kontrol seperti dimmer – Pengatur kecepatan kipas angin atau motorik tidak dapat bekerja dengan baik (peredupan atau kontrol kecepatan mungkin tidak berfungsi) – Mesin jahit listrik – Transformer – Beberapa lampu neon atau lampu yang memiliki faktor daya kapasitor. Beberapa jenis inverter stec 1. Square Wave stec inverter ini adalah yang paling sederhana. Walaupun inverter jenis ini dapat menghasilkan tegangan 220 VAC, 50 Hz namun kualitasnya sangat buruk. Sehingga dapat digunakan pada beberapa alat listrik saja. Hal ini disebabkan karena karakteristik output inverter ini adalah memiliki level (total harmonic distortion) yang tinggi. Mungkin karena alasan itu inverter ini disebut (dirty power supply) 2. Modified Sine stec Wave Modified Sine Wave disebut juga (Modified Square Wave) atau (Quasy Sine Wave) karena gelombang modified sine wave hamper sama dengan square wave, namun pada modified sine wave outputnya menyentuh titik 0 untuk beberapa saat sebelum pindah ke positif atau negatif. Selain itu karena modified sine wave mempunyai harmonic distortion yang lebih sedikit disbanding square wave maka dapat dipakai untuk beberapa alat listrik seperti computer, tv, lampu namun tidak bias untuk beban-beban yang lebih sensitive. 3. Pure Sine stec Wave Pure Sine Wave atau true sine wave merupakan gelombang inverter yang hampir menyerupai (bahkan lebih baik dibandingkan dengan gelombang sinusoida sempurna pada jaringan listrik dalam hal ini PLN. Dengan total harmonic distortion (THD) < 3% sehingga cocok untuk semua alat elektronik. Oleh sebab itu inverter pure sine wave juga disebut (clean power supply). Teknologi yang digunakan inverter jenis ini umumnya disebut pulse width modulation (PWM) yang dapat mengubah tegangan DC menjadi AC dengan bentuk gelombang yang hamper sama dengan gelombang sinusoida.
    Pengertian Inverter
    Pengertian Inverter termasuk rangkaian elektronika daya yang biasanya berfungsi untuk melakukan konversi atau mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Inverter Sebenarnya adalah kebalikan dari converter atau yang lebih dikenal dengan adaptor yang memiliki fungsi mengubah tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah). Seperti yang kita ketahui, saat ini telah ada beberapa topologi inverter yang tersedia, dimulai dari jenis inverter yang memiliki fungsi hanya dapat menghasilkan tegangan bolak balik saja atau push pull inverter hingga dengan inverter dengan kemampuan hasil tegangan sinus murni tanpa efek harmonisasi.
    Fungsi Inverter stec
    Sesuai dengan pengertian inverter yang menyatakan inverter ini berfungsi untuk mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Dimana perubahan ini dilakukan untuk mengubah kecepatan motor bertegangan AC dengan mengubah frekuensi outputnya saja. Jadi bisa dikatakan inverter ini merupakan perangkat yang multifungsi, bahkan tak hanya diubah melainkan dapat dikembalikan lagi. Inverter telah banyak digunakan pada bidang industri. Dimana aplikasi inverter yang sudah terpasang akan diproses secara linear yakni parameter yang dapat diubah-ubah. Linear disini yang dimaksud inverter ini memiliki bentuk seperti grafik sinus, dll. Inverter juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perputaran yang presisi.

    Bagaimana Cara Kerja Inverter STEC

    Adapun Cara kerja inverter ini yaitu inverter dapat melakukan pengubahan yakni mengubah input motor tenaga listrik AC menjadi tegangan listrik DC, kemudian dipecah lagi menjadi AC dan frekuensi, sehingga motor listrik digunakan dapat dikontrol sesuai kecepatan yang dikehendaki. Perlu anda ketahui bahwa ada cukup banyak beberapa teknik yang kendali yang bisa digunakan untuk menjaga inverter agar dapat menghasilkan sinyal sinusoidal. Cara yang sering digunakan umum adalah cara dari modulasi lebar pulsa (PWM).
    Pengertian Inverter stec dan Jenis-jenisnya
    Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (Solar Cell). Inverter ini akan sangat bermanfaat apabila digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan arus listrik AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki ataupun Sel Surya untuk menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V ataupun 110V. Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang sinus (sine wave), gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave) dan gelombang modulasi pulsa lebar (pulse width modulated wave) tergantung pada desain rangkaian inverter yang bersangkutan. Namun pada saat ini, bentuk-bentuk gelombang yang paling banyak digunakan adalah bentuk gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave). Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.

    Prinsip Kerja Inverter STEC

    Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator (trafo) Sumber daya yang berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (contoh 12V) diberikan ke Center Tap (CT) Sekunder Transformator sedangkan dua ujung Transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A akan menyebabkan arus listrik jalur 1 mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator yang kemudian mengalir ke titik A Transformator hingga ke ground melalui saklar. Pada saat saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang mengalir pada jalur 1 akan berhenti dan arus listrik jalur 2 akan mulai mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator hingga ke ground melalui Saklar titik B. Titik A, B dan Jalur 1, 2 dapat dilihat pada gambar diatas, Peralihan ON dan OFF atau A dan B pada Saklar (Switch) ini dikendalikan oleh sebuah rangkaian Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz yaitu mengalihkan arus listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan 50 kali per detik. Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir di jalur 1 dan jalur 2 juga bergantian sebanyak 50 kali per detik juga sehingga ekivalen dengan arus listrik AC yang berfrekuensi 50Hz. Sedangkan komponen utama yang digunakan sebagai Switch di rangkaian Switch Inverter tersebut pada umumnya adalah MOSFET ataupun Transistor. Sekunder Transformator akan menghasilkan Output yang berupa tegangan yang lebih tinggi (contohnya 120V atau 240V) tergantung pada jumlah lilitan pada kumparan sekunder Transformator atau rasio lilitan antara Primer dan Sekunder Transformator yang digunakan pada Inverter tersebut. Untuk harga terbaik, ketersediaan stok atau pun konsultasi yang cocok dan sesuai dengan anda, silakan hubungi tim kami yang akan memberikan solusi terbaik untuk anda, baik dari segi kebutuhan dan budget. ========================================================================= ROYALPV LTC GLODOK Lantai GF1, Blok A17, No. 1 Telp: 021-6232-0924 HP: 0812-9782-2052 Email: sales@royalpv.com

  • https://www.royalpv.com/wp-content/uploads/2020/02/INVERTER-MODIFIED.jpg

    INVERTER MODIFIED

    Inverter adalah suatu rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengkonversi atau mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Inverter merupakan kebalikan dari converter (adaptor) yang memiliki fungsi mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Saat ini terdapat beberapa tipologi inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik saja (push-pull inverter), sampai dengan inverter yang mampu menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi. Selain itu inverter juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa, tiga fasa. royalpv menjual berbagai macam inverter yang berqualitas dengan merek yang berbeda-beda seperti souer, luminous, icasolar, stec, pascal, kaller, kenika, abb dan lain lain.

    Apa yang dimaksud dengan Inverter Modified Sine-wave STEC?

    Modified sine wave disebut juga (modified square wave) atau (Quasy Sine Wave) karena gelombang modified sine wave hampir sama dengan square wave, namun pada modified sine wave outputnya menyentuh titik 0 untuk beberapa saat sebelum pindah ke positif atau negatif. Selain itu karena modified sine wave mempunyai harmonic distortion yang lebih sedikit disbanding square wave maka dapat dipakai untuk beberapa alat listrik seperti computer, tv, lampu namun tidak bias untuk beban-beban yang lebih sensitive.

    Perangkat mana tidak akan berfungsi dengan baik dari Inverter gelombang sinus Modifikasi?

    Setiap perangkat yang menggunakan sirkuit kontrol yang menggunakan fase (untuk tegangan / kontrol kecepatan) atau fase sesaat tegangan nol persimpangan (untuk kontrol waktu) tidak akan berfungsi dengan baik dari tegangan yang memiliki gelombang sinus modifikasi. Gelombang sinus dimodifikasi merupakan bentuk gelombang persegi, itu terdiri dari beberapa gelombang sinus harmonik ganjil (kelipatan) dari frekuensi fundamental dari gelombang sinus dimodifikasi. Misalnya, 60 Hz. dimodifikasi gelombang sinus akan terdiri dari gelombang sinus dengan frekuensi harmonik ganjil dari 3 (180 Hz), 5 (300 Hz.), 7 (420 Hz.) dan sebagainya. Frekuensi tinggi konten harmonik gelombang sinus dimodifikasi menghasilkan ditingkatkan gangguan radio, efek pemanasan lebih tinggi di motor / microwave dan menghasilkan overloading karena penurunan impedansi frekuensi rendah penyaring kapasitor / perbaikan power faktor kapasitor. Beberapa contoh perangkat yang mungkin tidak bekerja dengan baik dengan inverter modified sine wave dan mungkin juga akan rusak, adalah sebagai berikut:

    – Laser printer
    – Mesin fotokopi
    – Hard drive
    – Jam dalam perangkat seperti radio maupun jam alarm
    – Pembuat kopi
    – Oven microwave dll
    – Tegangan output perangkat kontrol seperti dimmer
    – Pengatur kecepatan kipas angin atau motorik tidak dapat bekerja dengan baik (peredupan atau kontrol kecepatan mungkin tidak berfungsi)
    – Mesin jahit listrik
    – Transformer
    – Beberapa lampu neon atau lampu yang memiliki faktor daya kapasitor.

    Beberapa jenis inverter

    1. Square Wave
    inverter ini adalah yang paling sederhana. Walaupun inverter jenis ini dapat menghasilkan tegangan 220 VAC, 50 Hz namun kualitasnya sangat buruk. Sehingga dapat digunakan pada beberapa alat listrik saja. Hal ini disebabkan karena karakteristik output inverter ini adalah memiliki level (total harmonic distortion) yang tinggi. Mungkin karena alasan itu inverter ini disebut (dirty power supply)

    2. Modified Sine
    Wave Modified Sine Wave disebut juga (Modified Square Wave) atau (Quasy Sine Wave) karena gelombang modified sine wave hamper sama dengan square wave, namun pada modified sine wave outputnya menyentuh titik 0 untuk beberapa saat sebelum pindah ke positif atau negatif. Selain itu karena modified sine wave mempunyai harmonic distortion yang lebih sedikit disbanding square wave maka dapat dipakai untuk beberapa alat listrik seperti computer, tv, lampu namun tidak bias untuk beban-beban yang lebih sensitive.

    3. Pure Sine
    Wave Pure Sine Wave atau true sine wave merupakan gelombang inverter yang hampir menyerupai (bahkan lebih baik dibandingkan dengan gelombang sinusoida sempurna pada jaringan listrik dalam hal ini PLN. Dengan total harmonic distortion (THD) < 3% sehingga cocok untuk semua alat elektronik. Oleh sebab itu inverter pure sine wave juga disebut (clean power supply). Teknologi yang digunakan inverter jenis ini umumnya disebut pulse width modulation (PWM) yang dapat mengubah tegangan DC menjadi AC dengan bentuk gelombang yang hamper sama dengan gelombang sinusoida.

    Pengertian Inverter

    Pengertian Inverter termasuk rangkaian elektronika daya yang biasanya berfungsi untuk melakukan konversi atau mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Inverter Sebenarnya adalah kebalikan dari converter atau yang lebih dikenal dengan adaptor yang memiliki fungsi mengubah tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah). Seperti yang kita ketahui, saat ini telah ada beberapa topologi inverter yang tersedia, dimulai dari jenis inverter yang memiliki fungsi hanya dapat menghasilkan tegangan bolak balik saja atau push pull inverter hingga dengan inverter dengan kemampuan hasil tegangan sinus murni tanpa efek harmonisasi.

    Fungsi Inverter

    Sesuai dengan pengertian inverter yang menyatakan inverter ini berfungsi untuk mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Dimana perubahan ini dilakukan untuk mengubah kecepatan motor bertegangan AC dengan mengubah frekuensi outputnya saja. Jadi bisa dikatakan inverter ini merupakan perangkat yang multifungsi, bahkan tak hanya diubah melainkan dapat dikembalikan lagi. Inverter telah banyak digunakan pada bidang industri. Dimana aplikasi inverter yang sudah terpasang akan diproses secara linear yakni parameter yang dapat diubah-ubah. Linear disini yang dimaksud inverter ini memiliki bentuk seperti grafik sinus, dll. Inverter juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perputaran yang presisi.

    Bagaimana Cara Kerja Inverter

    Adapun Cara kerja inverter ini yaitu inverter dapat melakukan pengubahan yakni mengubah input motor tenaga listrik AC menjadi tegangan listrik DC, kemudian dipecah lagi menjadi AC dan frekuensi, sehingga motor listrik digunakan dapat dikontrol sesuai kecepatan yang dikehendaki. Perlu anda ketahui bahwa ada cukup banyak beberapa teknik yang kendali yang bisa digunakan untuk menjaga inverter agar dapat menghasilkan sinyal sinusoidal. Cara yang sering digunakan umum adalah cara dari modulasi lebar pulsa (PWM).

    Pengertian Inverter dan Jenis-jenisnya

    Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (Solar Cell). Inverter ini akan sangat bermanfaat apabila digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan arus listrik AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki ataupun Sel Surya untuk menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V ataupun 110V.

    Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang sinus (sine wave), gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave) dan gelombang modulasi pulsa lebar (pulse width modulated wave) tergantung pada desain rangkaian inverter yang bersangkutan. Namun pada saat ini, bentuk-bentuk gelombang yang paling banyak digunakan adalah bentuk gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave). Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.

    Prinsip Kerja Inverter

    Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator (trafo). Sumber daya yang berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (contoh 12V) diberikan ke Center Tap (CT) Sekunder Transformator sedangkan dua ujung Transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A akan menyebabkan arus listrik jalur 1 mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator yang kemudian mengalir ke titik A Transformator hingga ke ground melalui saklar. Pada saat saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang mengalir pada jalur 1 akan berhenti dan arus listrik jalur 2 akan mulai mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator hingga ke ground melalui Saklar titik B. Titik A, B dan Jalur 1, 2 dapat dilihat pada gambar diatas. Peralihan ON dan OFF atau A dan B pada Saklar (Switch) ini dikendalikan oleh sebuah rangkaian Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz yaitu mengalihkan arus listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan 50 kali per detik. Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir di jalur 1 dan jalur 2 juga bergantian sebanyak 50 kali per detik juga sehingga ekivalen dengan arus listrik AC yang berfrekuensi 50Hz. Sedangkan komponen utama yang digunakan sebagai Switch di rangkaian Switch Inverter tersebut pada umumnya adalah MOSFET ataupun Transistor.

    Sekunder Transformator akan menghasilkan Output yang berupa tegangan yang lebih tinggi (contohnya 120V atau 240V) tergantung pada jumlah lilitan pada kumparan sekunder Transformator atau rasio lilitan antara Primer dan Sekunder Transformator yang digunakan pada Inverter tersebut.